Open My Head

Senin, 28 November 2011

Bermuka Manis Terhitung Berinfak

Ternyata berinfak itu tidak hanya memberikan uang atau makanan saja. Bermuka manis terhadap teman-teman misalnya, ini saja kita lakukan sudah terhitung sebagai sedekah kepada orang lain. Mudahkan! Kenapa demikian mudah ya? Kemungkinan begini, menebarkan senyuman sama nilainya dengan menebar kasih sayang. Asalkan tulus dari hati senyuman pun terpancar indah. Bukan untuk tampak tebar pesona namun senyum tulus keramahan untuk menebar kasih sayang pada sesama. 
Jangan senang dulu, sebab berwajah manis atau senyuman indah tidak akan keluar jika tidak dibarengi dengan hati yang bahagia. Pesona luaran itu asalnya dari dalam yaitu hati. Pabila hatinya senang, maka tidaklah sulit tersenyum. Bagi orang yang murung, tidak bahagia, gemar berkeluh kesah, apalagi curigaan. Khusus mereka ini sangatlah sulit tersenyum dan lebih dahulu menyapa. Sebab dalam hatinya, lebih senang mendongkol dan curiga pada orang lain.
Bagaimana membuat hati jadi bahagia? Berkumpul dengan orang-orang yang bahagia. Kepada mereka kita bertukar pendapat, tidak membicarakan hal-hal yang sia-sia dan mereka cenderung akan mendukung ktia ke arah positif. Teman baik seperti ini sangat berharga sekali. Mereka adalah orang yang akan mengubah pikiran kita menjadi positif, damai, nyaman dan berpandangan luas.
Siapa sahabat yang dimaksud ini? Seluruh elemen yang memberi "asupan bergizi" kepada kita. Maksudnya, apa saja yang dapat menambah pengetahuan kita dan menambah keimanan kita. Seperti Tayangan televisi yang memotivasi dan memberi pengetahuan, Radio yang memberikan perkembangan mutakhir setiap harinya, koran yang menceritakan kiat-kiat sukses, buku-buku, teman-teman yang semuanya mengajak untuk berpikir luas dan positif. Selain itu, yang paling memberi pengaruh kepada kita adalah Alquran dan hadis. Sebab di dalamnya ada rahasia alam semesta diperuntukkan bagi kita dari Allah SWT.
Penting sekali membaca Alquran dan terjemahannya. Sebab melalui kitab Allah itulah akan menjelaskan apa rencana kita selanjutnya. Itu maka dikatakan penuh rahasia. Karena Kitab yang terdiri dari 6666 ayat tersebut punya pesan yang tidak diketahui orang lain hanya untuk kita sendiri. Akan berbeda apabila hari yang lain kita buka lagi ayat yang sama. Akan kita ketemukan jawaban-jawaban dari persoalan yang kita hadapi hari ini besok dan seterusnya. 
Tibalah kita pada akhir kata, tersenyum membawa banyak manfaat bagi diri kita dan orang lain. Senyum yang tulus adalah kebiasaan Rasulullah. Sahabat sendiri yang merupakan orang terdekatnya tidak pernah melihat Rasul bermuka masam. Ia selalu tersenyum. Pasti kita semua ingin melihat langsung indahnya perangai Rasul. Maka tersenyumlah walau keadaan hati tidak bahagia, tersenyumlah walau dalam keadaan apapun. Semoga kelak kita dapat menyaksikan langsung wajah Rasulullah yang mempesona dengan senyumnya yang indah.