Open My Head

Kamis, 16 Februari 2012

Melukis Hati

Tahukah anda apa yang menjadikan diri anda begitu berharga? Apakah anda pernah mengira-ngira dimanakah letak hati yang menjadikan anda bahagia, sedih, murung, ceria dan sumringah? 
Ketahuilah dalam setiap tubuh itu ada segumpal daging. Jika daging itu baik, maka baiklah seluruh tubuh itu dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh tubuh itu.Ketahuilah, Itu adalah hati.(HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis di atas memberi keterangan mengenai fungsi hati bagi manusia. Dalam hal ini, hati yang dimaksud bukanlah lever atau limfa dalam dunia kedokteran. Tetapi segumpal daging yang bernama hati seperti disebutkan hadis di atas.    
Kegunaannya sebagai kontrol diri manusia. Apabila digunakan untuk kepentingan yang baik, maka baiklah sipenggunanya. Sebaliknya, apabila digunakan untuk kepentingan yang buruk, maka buruklah sipenggunanya. Seperti pernah dalam tayangan motivasinya Mario Teguh disampaikan, sebenarnya hati mampu mengobati dirinya sendiri dengan mengikhlaskannya. Namun, pikiran dan sikap mempunyai cara sendiri yang membatalkan hati mengobati dirinya sendiri.
Alhasil, kerap kali perbuatan tidak sesuai dengan hati nurani. Hati tahu apa yang diinginkannya, tetapi pikiran kita mengelabui keinginan itu. Hati dapat mengontrol dirinya. Ketika hati memasuki zona kesalahan, ia akan memberi alarm berbentuk kegelisahan. 
Apabila kesalahan secara sengaja ataupun tidak disengaja hati akan berfungsi memberikan sinyal kegelisahan. Namun, pikiran kembali mengelabui hati dengan mengikuti bisikan-bisikan hati yang berasal dari luar dan biasanya bahkan hampir dapat dipastikan keliru.
Hati yang dalam bahasa arab disebut alqalb sesuai dengan artinya bolak-balik, gampang berubah. Seperti diterangkan hadis di atas hati dapat menjadi baik. Tak dipungkiri pula dapat menjadi buruk. Oleh karenanya, hati harus dijaga dengan baik. Apabila tidak, hati dapat menjadi rusak bahkan dapat mengeras seperti batu dalam ayat berikut diterangkan; 
Alquran Surat Al Baqarah ayat 74, Allah SWT berfirman:
"Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kalian kerjakan."
Dijelaskan pula dalam ayat yang lain, "Sesungguhnya orang-orang kafir sama saja bagi mereka apakah kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup.Dan bagi mereka siksa yang amat berat." (QS Al-Baqarah: 6-7).
Pertanyaannya,  mengapa hati demikian penting? Di zaman modern ini banyak sekali orang cerdas, tetapi akhirnya menjadi pribadi gagal. Ini karena pribadi tersebut memiliki hati yang membatu, berpenyakit dan terkunci.
Hati tidak yang tidak terlatih dengan unsur-unsur kebaikan akan menjadi lemah, rusak, buruk. Lebih buruk lagi hati dapat menjadi tuli, bisu dan galau bahkan tidak mengenal Tuhannya. Pada taraf ini sipemilik hati kehilangan nuraninya untuk saling menyayangi sesama. Homo Homini Lupus istilah yang disimbolkan untuk penyakit suatu kelompok manusia yang melazimkan hukum rimba di tengah-tengah kehidupan. Manusia yang kuat memakan manusia yang lemah. Tidak ada kasih sayang