Open My Head

Jumat, 08 Juli 2011

Ajarkan Cara Mengenal Diri

Dia Bertanya siapa dirimu? Apa yang Engkau jawab? Engkau menjawab si Fulan. Hai Fulan mana yang sebenarnya dirimu? Tangan ini dirimu? Rambut ini dirimu? Hidung ini dirimu? Bibir ini dirimu? Senyum ini dirimu? Pundak ini dirimu? Kaki ini dirimu? Tubuh ini dirimu? Apa sebenarnya dirimu? Dimana sebenarnya dirimu?
Hai Fulan Dia katakan padamu dimana dirimu berada? Sedangkan engkau hidup, bernafas, makan dan buang hajat. Tak tahukah engkau dimana dirimu? Hai fulan Dia katakan faedah mengenal diri, agar menyadari hakikat diri dan hakikat hidup di bumi.
Ketika kelak kita kembali di sisi-Nya bagaimana mempertanggungjawabkan titipan Ilahi. Sedang diri terambing dalam ketidaktahuan, bagaimana mengenali jalan kembali. Hai Fulan ada yang lebih mengerikan dari kematian. Setelah kematian, tiada syafaat, tiada petunjuk dan tak tahu jalan kembali. Kelak hari berkumpul, di sanalah ruh terombang ambing mencari rombongan orang-orang soleh. Ketika di dunia menuruti hawa nafsu, maka berkumpul pula ia dengan rombongan orang-orang merugi.
Dia menyampaikan prihal penting kepada si Fulan. Ilahi memberi agama untuk kebahagiaan umat bukan beban, bukan derita seperti disampaikan masyarakat modern yang lupa darimana asalnya. Hai Fulan dia mengatakan, akankah engkau menuruti kelalaian terus-menerus hingga engkau bangun dan tersadar hari tua telah merangkulmu. Engkau tak dapat kembali ke masa belia, engkau hanya akan menyesali, wahai sekiranya dulu aku mengambil jalan bersama Rasulullah. 
Hai Fulan dia mengatakan bukan sebagai kakak dari adik-adiknya, bukan sebagai orang tua kepada anak-anaknya, bukan pula sebagai kekasihmu. Dia mengatakan kesungguhan yang harus engkau terima. Hai Fulan hidup hanyalah sejenak berteduh di bawah rindang pohon. Akankah engkau gunakan mencari kepuasan yang tiada batas. Hai Fulan kelak engkau akan tahu jika engkau mengambil langkah bersama Rasul.
Hai Fulan tubuh ini tidaklah kekal adanya, ia akan larut bersama pijakanmu. Oleh sebab engkau ingin mengenal diri, berilah alasan mengapa engkau masih memeluknya. Jika tak sedikit pun hendak berubah engkau ambilah langkah bersama orang-orang merugi. Hai fulan dia mengajak engkau, Mari ku ajarkan cara mengenal diri.