Open My Head

Senin, 21 Maret 2011

Coffee Morning Bisnis

Coffee Morning adalah media silaturrahmi yang kental dengan keceriaan, kebahagiaan, dan bersuka cita.  Pelaksanaannya menggunakan Metode Master Mind. Segala pendapat Benar tidak boleh menyela, menyalahkan, mengkritik bahkan bertengkar. Suksesnya coffee morning banyak kriteria yang dipenuhi. Namun  yang paling utama, jika seluruh peserta dapat mengedepankan kerendahan hari itulah point tertinggi untuk ukuran suksesnya coffee morning. 
Kontent sendiri tidak begitu penting, asalkan nilai-nilai akhlakul karimah yang dipertegas dalam tujuh (7) nilai dasar yayasan telah berjalan, hal itu sudah cukup untuk menjadi kriteria coffee morning yang sukses, yang tidak tergolong rapat setan.
Apa itu rapat setan? Rapat setan adalah Rapat yang diliputi perdebatan, keterlambatan anggota rapat, berbicara yang tidak penting (panjang lebar tidak bertele-tele), menyalahkan orang lain, mencari-cari kelemahan dan kesalahan orang lain. Adalagi, rapat yang begitu lama namun tidak menemukan hasil kesepakatan. 
Budaya rapat setan harus disingkirkan, sebab tidak bermanfaat dan membuang-buang waktu. Lain waktu ketika mengajak orang rapat, orang malas mengikutinya dengan berbagai alasan. Budaya ini harus ditertibkan di manapun. Baik di kantor, di rapat dewan, panitia acara apapun, rapat penyuluhan, di kemahasiswaan maupun rapat kecil seperti brifing rekreasi dan sebagainya.
Coffee morning bisnis yang dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Maret 2011, pukul 7.30 WIB di Kampus Panca Budi, membahas tentang bisnis. Kali ini mendatangkan seorang pengusaha ternak dan pupuk, Bapak Suharna, yang telah menekuni bidang ini sekitar 15 tahun silam, dua tahun terakhir ia berkiprah setelah memetik inspirasi dari Ketua Yayasan Panca Budi. Bahwa bermanfaat bagi orang lain alatnya adalah membantu orang dengan apa yang kita miliki. 
Tak hanya itu, ia mempunyai semangat juang yang luar biasa. Fokus terhadap apa yang kita yakini. Keyakinan membuat kita punya tujuan/ visi kemana arah usaha yang ingin kita tuju. Berbuat baik kepada orang lain, menghindari marah, menghindari menyakiti orang lain, termasuk orang tua dan istri. itulah yang menunjang usaha kita tetap exis walau keadaan ekonomi sulit ditempuh dengan hanya berpikir saja. 
Tidak akan terpikirkan jika kita menggunakan pikiran mencari-cari hubungan antara bisnis dengan prilaku kita terhadap orang lain. Namun inilah kunci kesuksesan itu. Selebihnya hanya persoalan teknis saja yang tidak terlalu penting dibicarakan. walau kita harus memiliki kemampuan yang canggih dan memadai. faktor utama adalah menerapkan akhlakul karimah. Inilah kira-kira intisari dari coffee morning pagi ini yang rutin dilakukan setiap dua kali seminggu.

What’s Wrong With Monday?



Hari minggu telah berlalu, setelah melompati malam kita akan bertemu senin siang. Baru saja beberapa menit yang lalu saya membaca artikel menarik seputar manusia. banyak sekali point-point fakta menarik tentang manusia. salah satu point yang saya ingin kemukakan adalah nomor yang kesekian, mengatakan bahwa manusia kebanyakan mengalami resiko sakit jantung pada hatri senin.
Pertanyaannya, ada apa di hari senin? Mungkin anda pernah mendengar ungkapan “I Hate Monday” banyak orang yang sependapat. Ketika menjumpai hari senin lagi, orang mulai kembali menjalaani rutinitas yang padat. Tugas kemarin bertumpuk hari ini harus dihadapi lagi. Seakan bebannya lebih berat dari pada pekerjaannya. Meeting lagi, tugas lagi, diomeli atasan lagi, itu lagi itu lagi.
Keadaan ini yang menjadikan rutinitas menjadi kebosanan. Mari coba kita urut satu per satu. Apa masalahnya? Bosan. Kenapa bosan? Iy itulah bosan. Apa yang bosan? Ya bosan saja menjalankannya.
Sudah berapa ribu hari kita melalui hari senin. Sampai saat ini orang tidak banyak mengetahui apa yang salah pada hari senin? Ia adalah salah satu nama hari yang melengkapi satu minggu. Lantas mengapa kita membenci hari senin? Sebab hari senin adalah awal hari yang melelahkan. Itulah awal kita memulai aktifitas yang membosankan. Menghadapi masalah pelanggan, menjumpai bos berengsek (jika dihilangkan bereng-nya, tinggal sek-nya.. hehe), melintasi jalanan macet, berdebu, terik matahari membakar pori-pori, tugas minggu kemarin belum selesai.
Akhirnya kita berteriak “Kenapa waktu berputar begitu cepat…!!!”
Sebenarnya bukan hari senin yang salah. Tetapi ada yang salah dengan diri kita, dengan sikap kita, kita selalu menunda pekerjaan. Kita tidak siap menghadapi diri sendiri. Coba kita mendisiplinkan diri dengan sesegera mungkin menyelesaikan pekerjaan hari ini dan mempersiapkan tantangan hari esok. Tidak semudah itu. Pasti tidak mudah jika kita tidak mencintai diri sendiri. Tidak mudah jika kita tidak menghargai hasil karya yang kita kerjakan.
Permulaan sekali kita harus membangun cinta. Mencintai diri sendiri untuk menyayangi diri. Jika kita menyayangi diri berarti kita tidak akan membiarkan diri kita menderita. Mengapa menderita? Tidak membangun kebahagiaan terhdap apa yang kita kerjakan adalah membiarkan diri kita menderita. Sebab apa yang kita kerjakan adalah bagian dari kehidupan.
Jika kita bahagia mengerjakan kewajiban yang memang seharusnya kita kerjakan, akan membangun energy positif yang akan mendorong kita terus berbuat yang terbaik. Perbuatan yang baik akan menghasilkan lingkaran perubahan secara vertical. Itulah yang mendongkrak kita untuk tetap melakukan sesuatu dengan semangat.
Dengan kata lain, kebahagiaan sangat berpengaruh terhadap peningkatan semangat. Kalau saya bilang 100 % membangun semangat. Tidak saya paparkan panjang lebar, anda pasti tahu kemana arahnya kalau kita mampu menjaga semangat tetap tinggi. Jadi persoalannya adalah 50 % semangat kita telah hilang ketika timbul ungkapan I Hate Monday. Coba anda bandingkan, mulai hari esok dengan ungkapan I hate Monday. Kemudian minggu depan coba tepis ungkapan itu dan katakana pada diri anda, I Love Monday. Akan sangat berbeda jika aliran energy positif mengaliri hati dan pikiran kita.
Kita akan lebih menghargai hari ini, esok akan lebih baik, lusa akan lebih baik lagi. Untuk apa kita diciptakan hari ini? Untuk apa kita dihidupkan pada hari esok? Timbulkan pikiran ini, mudah-mudahan kita lebih menghargai kehidupan kita dan mampu memetik pelajaran atas kegagalan kemarin.
Cintai diri sendiri, cintai orang lain, cintai orang yang tidak mencintai anda, cintai orang yang membenci anda, tebarkan cinta dalam artian berkarya untuk bermanfaat. Cintai pekerjaan anda, cintai hari senin, dan cintailah keberadaan anda.

Sedekah Wanita Dermawan dan Pengemis Pelit


Semua orang tahu akan kekuatan sedekah, kekuatan berbagi pada sesama, serta kekuatan memberi pertolongan dengan ikhlas. Hari itu hati saya dibukakan sebuah peristiwa tentang dampaknya jika kita tidak mau memberi atau berbagi dengan sesama. Kisah ini terjadi saat saya masih SMA, tapi sampai sekarang masih melekat dalam ingatan saya.
Saat itu saya bersama beberapa teman mendaki sebuah gunung. Karena persiapan dan perbekalan kami tidak memadai, kami kehabisan bekal sampai puncak. Seumur hidup, saat itulah saya merasakan yang namanya orang kelaparan dan kehausan dalam situasi yang nyata (bukan puasa).
Dalam proses menuruni gunung, kami sangat bersyukur karena akhirnya bisa sampai di sebuah desa. Rumah pertama yang kami tuju adalah sebuah rumah megah waktu itu. Hanya satu yang sangat kami butuhkan saat itu; air…..
Sungguh diluar dugaan, saat kami akan meminta air, kami dibentak-bentak oleh orang tua di halaman rumah megah tersebut. Saat itu di depan bapak tua ada sepiring kue dengan jumlah yang banyak serta air putih yang cukup dipakai minum kami berlima. Dengan nada sinis bapak tua itu mengatakan kalau kami tidak boleh minum air yang dia punya dan kue yang ada di meja. Kami disuruh minum air kran…..!
Karena sudah sangat kehausan dan kelaparan, akhirnya kami berlima minum air kran yang ada di halaman. Dua orang teman saya sudah minum air kran, tiba saatnya saya yang akan minum tiba-tiba keluar seorang wanita dari dalam rumah.
Yang membuat saya syok, wanita itu memarahi kami. Kami tidak boleh minum air dari kran rumahnya. Saya kira dia pelit juga seperti bapak tua tadi, tapi ternyata maksudnya kami disuruh minum air yang ada di depan bapak tua tersebut. Dia mengatakan kalau air kran tidak sehat…..
Saat wanita itu akan mengambil air yang ada di depan bapak tua, tiba-tiba bapak tua tadi marah. Dia bersikeras kalau air itu adalah hak dia, dia tidak mau membaginya pada kami. Kami tetap disuruh meminum air kran saja agar jatah dia tidak berkurang.
Dengan lantang wanita itu langsung mengusir bapak tua tadi. Ternyata bapak tua tadi adalah seorang PENGEMIS yang setiap hari diberi jatah makanan oleh wanita kaya tersebut. Dan saat itu juga wanita itu berjanji tidak akan mau memberi lagi makanan kepada pengemis tua itu karena peristiwa yang terjadi pada kami.
Tanpa kami sangka, wanita tadi mengeluarkan semua makanan yang ada dalam rumahnya. Nasi, lauk pauk, buah, sampai kue-kue dia keluarkan dan menyuruh kami memakannya. Dia sempat berlinang air mata melihat kondisi kami yang kelaparan dan kehausan. Pakaian kami sangat kotor waktu itu karena beberapa kali kami harus merangkak karena kehabisan tenaga…..
Saudaraku, dari kisah saya ini bisa kita lihat. Bahwa Allah akan mencurahkan rejeki berlimpah pada orang yang mau berbagi. Wanita kaya tadi rejekinya berlimpah karena dia selalu berbagi pada siapa saja yang membutuhkan. Sedangkan pengemis tadi, rejekinya sulit karena dalam hidupnya selalu memikirkan dirinya sendiri tanpa mau berbagi.
Semoga kisah ini bermanfaat dan menjadi bahan renungan kita semua. Sukses untuk Anda…..

Mulailah berpikir positif untuk kesehatan anda





Secara sederhana, berpikir positif adalah menemukan formula – formula kebahagiaan dalam setiap masalah yang ada. Seorang ahli bernama Dr. Masaru Emoto menemukan foto – foto kristal air yang merespon terhadap kata – kata yang diucapkan manusia baik itu berupa ucapan positif maupun negatif. Respon tersebut membentuk kristal air yang luar biasa mengagumkan berbentuk segi enam apabila diucapkan kata – kata positif seperti “cinta atau terima kasih”. Namun, apabila diucapkan kata – kata negatif atau kebencian, maka air akan membentuk wujud yang jelek sekali.
Lebih lanjut dikatakan dalam bukunya yang berjudul “The True Power of Water”, terdapat 70% air di dalam tubuh manusia. Jika kita memiliki pikiran yang negatif dalam diri, maka respon yang akan terbentuk adalah negatif. Keadaan tersebut malah menimbulkan penyakit dan akibat lain dalam tubuh kita. Dari hasil Penelitian ini maka kesimpulannya bahwa ucapan, pikiran dan perbuatan yang tidak baik ternyata mampu mengalirkan energi negatif yang merubah segala sesuatunya menjadi tidak baik.
Dalam dunia kesehatan, pengaruh pikiran terhadap tubuh disebut psikoneuroimunologi. Dimana rangsangan pikiran negatif menimbulkan respon yang tidak baik bagi tubuh. Contoh, jika melihat sesuatu yang menakutkan, jantung kita akan berdetak kencang, bukan karena berlari. Tetapi adanya respon terhadap rangsangan yang dikirim oleh pikiran yang mempengaruhi seluruh tubuh.
Contoh lain, ketika melihat sesuatu yang menjijikkan kita merasa mual dan pusing, hal ini bukan berarti sedang sakit dan sebagainya. Tetapi, ada rangsangan pikiran yang membuat tubuh ingin merespon sesuai rangsangan pikiran.
Kita lihat, bagaimana dengan stress ? bagaimana bisa terjadi? Seperti yang kita ketahui stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang tampak berbahaya atau sulit. Gejalanya yaitu, mudah tersinggung dan marah, agresif dan defensif, cepat lelah,
sulit konsentrasi atau menjadi pelupa, jantung berdebar-debar, Otot-otot tegang, sakit kepala, perut dan diare, serta masih banyak lagi.
Umum sekali, stress bermula dari pikiran. Ketika pikiran tidak mampu mengendalikan situasi, disaat itulah kesulitan – kesulitan terlihat begitu mengancam dan mencekik. Akhirnya yang kita butuhkan udara segar dan relaksasi.
Semua ada dalam pikiran kita. Bagaimana mengatasi permasalahan ini? Mari kita mengacu pada nasehat  dan petunjuk Tuhan.  “Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa (seseorang) kecuali dengan izin Allah; Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk ke (dalam) hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Qs At Taghaabun: 11).
Berdasarkan tafsir Ibnu Katsir: “Makna ayat ini: seseorang yang ditimpa musibah dan dia meyakini bahwa musibah tersebut merupakan ketentuan dan takdir Allah, sehingga dia bersabar dan mengharapkan (balasan pahala dari Allah Ta’ala), disertai (perasaan) tunduk berserah diri kepada ketentuan Allah tersebut, maka Allah akan memberikan petunjuk ke (dalam) hatinya dan menggantikan musibah dunia yang menimpanya dengan petunjuk dan keyakinan yang benar dalam hatinya, bahkan bisa jadi Dia akan menggantikan apa yang hilang darinya dengan yang lebih baik baginya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 8/137).
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan : “Dan Allah menjadikan qurratul ‘ain bagiku pada (waktu aku melaksanakan) shalat.” (HR. Ahmad 3/128, An Nasa’i 7/61 dan imam-imam lainnya, dari Anas bin Malik, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jaami’ish Shagiir, hal. 544). Dikatakan makna qurratul ‘ain adalah sesuatu yang menyejukkan dan menyenangkan hati. (Lihat Fatul Qadiir, Asy Syaukaani, 4/129).






Berubah Dimulai Dari Sikap Dan Sifat



             Ternyata di dunia ini kita semua ingin berubah dari situasi yang tidak baik menjadi lebih baik, itu pasti. Berubah itu tidak mudah. Kita katakan, sekarang saya berjanji pada diri sendiri mulai besok bangun jam 4.30 wib. Ternyata hanya bertahan 2 bulan sudah paling hebat.
            Setelah diteliti, di dunia ini perubahan dimulai dengan cara berfikir dan  bersikap. Jadi kalau kita mau berubah tidak perlu melakukan apa-apa. Tapi yang perlu kita lakukan adalah merubah cara berfikir dan cara bersikap, semua akan berubah sendiri.
            Misalnya kita berjalan tiba-tiba disalip orang hampir tabrakan. Bagaimana reaksi kita terhadap masalah ini? Apakah kita mau mengeluarkan kata-kata kasar padanya? Sampai di rumah kita ceritakan pada orang-orang. Lebih baik kita simpan kemarahan itu atau kita lupakan? Mungkin kita berfikir orang ini sesak mau ke belakang, selesai.
            Suatu ketika, ada orang memperlakukan kita secara  tidak baik, membentak, kemudian kita berfikir, ah ini mungkin lagi sakit gigi, atau kita simpan sampai sore, malam, sampai pagi atau kita lupakan kemarahan kita.
            Sikap sikap sikap dan cara berfikir perubahannya dari situ. Oleh sebab itu dikatakan Change your life, change your thinking. Kalau mau merubah hidup kita, rubahlah cara berfikir, berperilaku, bagaimana bereaksi terhadap suatu masalah. Itu yang terpenting.
            Pesan Tuhan tentang akhlakul karimah, ternyata pesan tersebut mengenai Change your thinking, change your attitude. Ada suatu hadist mengatakan, suatu saat Rasulullah berjalan tiba-tiba beliau tersenyum, kemudian seorang sahabat bertanya kenapa engkau tersenyum? Dikatakan Rasul, untungnya menjadi orang Islam, pada saat dia menerima kebaikan ia berterima kasih kepada Allah SWT pada saat dia mendapat musibah ia beristigfar dan meminta pertolongan kepada Allah SWT. Inilah sikap muslim sejati.
            Bagaimana cara merubah bersikap dan berfikir? Caranya bersahabat dengan orang-orang baik dan luas pengetahuannya. Baca buku yang baik. Gantilah marah dengan maaf. Percaya saja pada kebaikan orang lain.***

Kreatifnya Mencari-cari Kesalahan Orang Lain




Kreatifnya Mencari-cari Kesalahan Orang Lain

Suatu hari abu nawas sibuk mencari-cari sesuatu di halaman rumahnya yang terbentang luas. mondar-mandir, kesana kemari, bolak-balik ia berjalan sambil memeriksa apa yang ada dihadapannya. kerut di dahinya menandakan kebingungannya. rumah yang brada di pinggir jalan tempat orang berlalu lalang itu terlihat seperti biasanya dilalui ramai orang hendak menunaikan berbagai urusan.
Tiba-tiba datang seorang sahabat Abu Nawas yang sejak tadi rupanya memperhatikan tingkah Abu Nawas yang terlihat aneh itu. ia berjalan mendekati Abu Nawas dan bertanya.
"aku lihat dari tadi dari sudut sana kau seperti sedang kebingungan. apa yang sedang kau lakukan ya Abu Nawas?" tanya sahabatnya.
"ya sahabatku aku sedang mencari sesuatu yang hilang," jawab Abu Nawas.
"apa gerangan yang kau cari wahai sahabat" tanya sahabatnya lagi.
"aku kehilangan kunci, maukah kau membantuku mencarinya?" pinta Abu Nawas.
"baik marilah kita mencarinya," dengan senang hati ia membantu Abu Nawas.
kemudian kedua sahabat itu pun mencari kunci yang dimaksud oleh Abu Nawas. tidak beda tingkah sahabatnya itu mereka berdua kelihatan sama konyolnya. waktupun berjalan, setelah 3 jam mencari, sang sahabat bertanya.
"hai Abu Nawas sudah tiga jam kita mencari kunci yang kau maksud. sebenarnya dimana kunci itu hilangnya?" tanya sahabatnya.
"wahai sahabatku, kunci tersebut hilang di dalam rumah," jawab Abu Nawas polos.
"mengapa tak kau cari di dalam Abu Nawas," tegas sahabatnya.
"Aku tidak mau mencari di dalam, sebab di sana gelap," jawab Abu Nawas lagi.
kemudian dengan wajah memerah sahabatnya pun bergegas meninggalkan Abu Nawas.

Saudara-saudara seperjuangan ada nilai berharga yang dapat kita petik dalam kisah di atas. Betapa susah mencari-cari kesalahan orang lain, capek dan membuat kita kehilangan banyak waktu. Namun, oleh sebab kesombongan kita tidak peduli waktu terbuang untuk membicarakan orang lain, mengendap-endap mencari tahu apa yang orang lain kerjakan. Sungguh perbuatan yang sia-sia dan bisa jadi merugikan orang lain. Sebab perbuatan kita orang menerima akibatnya. Mari kita hindari perbuatan nista ini, sebab diterangkan dalam Alquran surat Al Hujuraat : 12 perbuatan demikian sama halnya memakan bangkai saudara yang telah mati.