Open My Head

Jumat, 24 Februari 2012

Delete Yang Lama Install Yang Baru

Orang Thailand menyukai makanan ringan berupa keripik renyah yang lezat. Namun, jangan salah, karena bahannya dari serangga liar yang di Indonesia sebagian besar masyarakatnya tidak mengkonsumsi jenis hewan itu. Serangga liar itu seperti lipan, kaki seribu, kalajengking, cacing, capung, kecoa dan banyak lagi. Membayangkan hewan ini bagi masyarakat Indonesia tentu merasa jijik.
Tidak demikian bagi orang-orang Thailand, hewan ini menjadi makanan khas dan favorit secara turun temurun. Lidahnya sudah akrab sebab dari kecil disuguhi hidangan 'bergizi'. Berbeda dengan kita yang tidak pernah mengenalnya akan merasa aneh dan jijik. Kedua cara berpikir yang berbeda. Pertanyaannya, cara berpikir siapa yang diikuti? Kedua masyarakat mempunyai cara yang berbeda.
Bicara masakan, ragam daerah di Indonesia mempunyai masakan khas masing-masing. Mulai dari Aceh hingga Papua memiliki masakan khas tersendiri. Lidah orang Minang biasa dengan masakan asinnya yang secara turun temurun diwariskan. Bukan makanan enak kalau kurang rasa garamnya. Orang Jawa, khas dengan masakannya yang serba manis. Sambal pun disajikan pedas manis. Lain lagi orang Batak yang akrab dengan pedasnya semua masakan bersambal.
Cara berpikir orang masing-masing berbeda terhadap masakannya. Mana yang harus diikuti? Ketika kita berbicara cara berpikir atau paradigma orang terhadap dirinya dan kehidupan berbeda-beda, mana yang harus kita ikuti? Siapa yang paling benar? Yang mengantarkan kita pada jalan kebenaran itu sendiri.
Pernahkah kita berpikir, jalan hidup yang kita pilih ini atas dasar pemikiran siapa? Kemudian, jika anda beragama Islam atau Kristen atau agama dan kepercayaan apapun yang dianut dari sejak anda belum lahir, jika anda diminta memeluk agama lain, apakah anda mau? Jawabnya, Tidak. Jawaban anda siapa yang mempengaruhinya?
Jika seseorang bertanya kepada anda, berapa usia anda sekarang? Anda menjawab sekian puluh tahun. Kemudian ditanya lagi, berapa usia buku, majalah, lembar-lembar informasi yang anda baca? Sekian ratus tahun. Lalu, berapa usia sejarah peradaban manusia? Sekian ribu tahun. Terakhir, berapa usia Tuhan? Anda akan menjawab, tidak tahu. 
Siapakah yang paling lama hidup di antara makhluk-makhluk di muka dunia ini? Usia biasanya mempengaruhi pemikiran. Semakin lama ia hidup, semakin banyak pengalamannya. Tuhan yang paling lama hidup di dunia ini. Tentu Dia lebih mengetahui seluk beluk dunia ini apalagi seorang manusia. Dia mengetahui segalanya. Dia tidak tidur, tidak mengantuk mengawasi makhluknya.
Ketika Dia mengatakan:
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil.” (QS al-Baqarah: 188).
Apakah kita masih akan meninggi-ninggikan harga? Atau mengurang-ngurangi timbangan? Tidakkah perbuatan ini sama halnya mengatakan "Tuhan hari ini aku mau menentang Mu dengan meninggikan harga barang. Atau aku ingin mengurangi takaran timbanganku." Tidak mengucapkan, tetapi perbuatannya menentang firman Tuhan.
Kemudian, seorang istri mencintai suaminya. Ketika suami pulang kerja si istri menyambutnya dengan wajah muram, rambut acak-acakan dan pakaian yang tidak membuat suami bertambah semangat. Ketika keluar rumah dandannya luar biasa cantiknya. Suatu ketika dilarang suami pergi keluar rumah. Tidak menggubris, si istri nyelonong saja tak menghiraukannya. 
Hal ini biasa-biasa saja dalam masyarakat. Tetapi Tuhan melarangnya sedemikian detil dalam Surat Al Ahzab ayat 33 yaitu :
Menetaplah di rumah kalian ( para wanita ), dan jangan berdandan sebagaimana dandanan wanita-wanita jahiliyah. Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan patuhilah ( wahai para wanita) Allah dan rasul-Nya.
Suami tidak perhatian, sakit hati dengan perkataan atau perbuatan suami, penghasilan kurang, suasana rumah tidak menyenagkan biasanya dijadikan alasan untuk melegalkan atau membenarkan tindakan seorang istri meninggalkan suaminya dengan pergi menginap ke tempat lain (teman, saudara, kantor, ortu dll).
Meninggalkan rumah saat itu hanya sebuah pengakuan kepada Tuhan, "Ya Tuhan beberapa hari ini aku memang menentang Mu." Bagaimana tidak, kala itu statusnya masih bersuami. Suami adalah pemimpin yang oleh Allah dan RasulNya diatur berdasarkan hukum syariat. Tetapi, apabila tidak tahan dengan sikap suami, mintalah cerai dan si istri bisa berbuat sekehendaknya. 
Beberapa contoh perbuatan di atas hanyalah segelintir saja dari pelanggaran-pelanggaran dan tanpa disadari kita telah berani berkata kepada Tuhan, "Hari ini aku menentang Mu ya Tuhan." Apabila kita memang menyadari pikiran Tuhan lah yang paling benar dan sarat dengan kebenaran, mengapa bukan pikiran Tuhan yang kita terapkan dalam alam bawah sadar kita?
Kasus lainnya, pernikahan mengeluarkan biaya besar, terpaksa berhutang dilazimkan hampir seluruh masyarakat Indonesia. Sementara Tuhan berpesan, 
"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid534, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan535. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan."
(Al – A’raf- 31)
Dalam pikiran manusianya hal ini wajar-wajar saja sebab menikah hanya sekali dalam hidup. Dengan kata lain, pendapat Tuhan dengan pendapat manusianya berseberangan. Faktanya, pikiran Tuhan tersisihkan.
Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al Hajj Ayat:

8. Dan sebahagian manusia ada yang berbantah tentang Allah tanpa ilmu, tiada petunjuk, dan tiada kitab yang menerangi,

51. Dan mereka yang berusaha melemahkan (menantang) ayat-ayat Kami, mereka adalah penghuni neraka jahim.
Saat ini, pikiran siapa yang selain dari petunjuk Allah? Barang siapa tidak mengikuti petunjuk Allah dialah orang yang menentang Allah. 
57. Dan orang-orang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, maka mereka itu baginya azab yang menghinakan.
Oleh sebab keyakinan memilih agama Allah, marilah mengikuti petunjuk-petunjuknya untuk mencapai perubahan makna menjalani kehidupan yang sempurna di sisi Allah. Untuk itu, perlu bagi kita mendelete program anti-petunjuk yang lama dan menginstall program petunjuk Allah yang baru (kembali ke jalan Islam). 

Kamis, 16 Februari 2012

Melukis Hati

Tahukah anda apa yang menjadikan diri anda begitu berharga? Apakah anda pernah mengira-ngira dimanakah letak hati yang menjadikan anda bahagia, sedih, murung, ceria dan sumringah? 
Ketahuilah dalam setiap tubuh itu ada segumpal daging. Jika daging itu baik, maka baiklah seluruh tubuh itu dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh tubuh itu.Ketahuilah, Itu adalah hati.(HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis di atas memberi keterangan mengenai fungsi hati bagi manusia. Dalam hal ini, hati yang dimaksud bukanlah lever atau limfa dalam dunia kedokteran. Tetapi segumpal daging yang bernama hati seperti disebutkan hadis di atas.    
Kegunaannya sebagai kontrol diri manusia. Apabila digunakan untuk kepentingan yang baik, maka baiklah sipenggunanya. Sebaliknya, apabila digunakan untuk kepentingan yang buruk, maka buruklah sipenggunanya. Seperti pernah dalam tayangan motivasinya Mario Teguh disampaikan, sebenarnya hati mampu mengobati dirinya sendiri dengan mengikhlaskannya. Namun, pikiran dan sikap mempunyai cara sendiri yang membatalkan hati mengobati dirinya sendiri.
Alhasil, kerap kali perbuatan tidak sesuai dengan hati nurani. Hati tahu apa yang diinginkannya, tetapi pikiran kita mengelabui keinginan itu. Hati dapat mengontrol dirinya. Ketika hati memasuki zona kesalahan, ia akan memberi alarm berbentuk kegelisahan. 
Apabila kesalahan secara sengaja ataupun tidak disengaja hati akan berfungsi memberikan sinyal kegelisahan. Namun, pikiran kembali mengelabui hati dengan mengikuti bisikan-bisikan hati yang berasal dari luar dan biasanya bahkan hampir dapat dipastikan keliru.
Hati yang dalam bahasa arab disebut alqalb sesuai dengan artinya bolak-balik, gampang berubah. Seperti diterangkan hadis di atas hati dapat menjadi baik. Tak dipungkiri pula dapat menjadi buruk. Oleh karenanya, hati harus dijaga dengan baik. Apabila tidak, hati dapat menjadi rusak bahkan dapat mengeras seperti batu dalam ayat berikut diterangkan; 
Alquran Surat Al Baqarah ayat 74, Allah SWT berfirman:
"Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kalian kerjakan."
Dijelaskan pula dalam ayat yang lain, "Sesungguhnya orang-orang kafir sama saja bagi mereka apakah kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup.Dan bagi mereka siksa yang amat berat." (QS Al-Baqarah: 6-7).
Pertanyaannya,  mengapa hati demikian penting? Di zaman modern ini banyak sekali orang cerdas, tetapi akhirnya menjadi pribadi gagal. Ini karena pribadi tersebut memiliki hati yang membatu, berpenyakit dan terkunci.
Hati tidak yang tidak terlatih dengan unsur-unsur kebaikan akan menjadi lemah, rusak, buruk. Lebih buruk lagi hati dapat menjadi tuli, bisu dan galau bahkan tidak mengenal Tuhannya. Pada taraf ini sipemilik hati kehilangan nuraninya untuk saling menyayangi sesama. Homo Homini Lupus istilah yang disimbolkan untuk penyakit suatu kelompok manusia yang melazimkan hukum rimba di tengah-tengah kehidupan. Manusia yang kuat memakan manusia yang lemah. Tidak ada kasih sayang

Selasa, 14 Februari 2012

Valentine's Dalam Tanda Tanya (?)

     Valentine's day diyakini sebagai hari kasih sayang se-dunia yang jatuh pada tanggal 14 Februari. Bukan hal baru bagi kita. Peristiwa ini muncul dari salah satu legenda Pastur Roma bernama Valentine pada abad ketiga. 
     Saat itu, Kaisar Romawi Claudius II membangun kekuatan militer muda dan berpikir pria lajang akan menjadi prajurit yang baik.
    Namun, tidak sejalan dengan pemikiran rakyatnya. Pemuda masa itu memilih untuk menikah dan hidup tentram daripada berperang. Untuk membangun tentara yang kuat, kaisar melarang laki-laki muda menikah. Larangan pada rasa sayang ini tidak adil dan membuat Valentine melakukan upacara perkawinan rahasia. Ketika tertangkap basah, pastor cinta legendaris ini dihukum mati.
      Lebih tragis, pastor ini dipenggal di depan umum pada 14 Februari karena menolak mencela nama Kristus. Karenanya, tanggal tersebut ditetapkan gereja sebagai hari untuk menghormati kehidupan heroiknya.
     Tidak berhenti sampai disitu, rupanya legenda ini terus berkembang hingga kini. Perayaan pun sengaja digelar untuk mengenang legenda tersebut. Sayangnya, tidak berbeda dengan remaja-remaja non muslim, mereka yang notabene muslim dan muslimah pun ikut-ikutan merayakan hari kasih sayang ini. Entah sangkut pautnya dimana dalam ajaran Islam, muda mudi ini menjiplak habis-habisan perilaku permisif yang legal dilakukan orang-orang barat.
      Keinginan untuk turut merayakan hari Valentine ini muncul akibat pengaruh global yang terus berkembang dewasa ini. Tanpa disadari pengaruh yang begitu cepat dari luar mendatangi sendi-sendi kehidupan budaya bangsa. Mengikis sedikit demi sedikit karakter budaya bangsa Indonesia asli dan menggantikannya dengan budaya yang baru.
     Dogma yang terus-terusan dipupuk pada remaja melemahkan budaya nusantara yang kini semakin ditinggalkan. Tak hanya itu, penyimpangan aktifitas remaja pun meningkat saat merayakan valentine ini. Para remaja menganggap hari ini harus dirayakan dengan nuansa romantis sepanjang hari itu. Bahkan tak jarang perilaku seksual dilakukan pasangan muda mudi untuk memaknai kasih sayang pada pasangannya.
     Pembenaran yang secara ramai-ramai dan terkesan dipaksakan ini kurang mendapat tanggapan  masyarakat. Padahal cipta karya budaya global ini benar-benar mengantarkan pemuda bangsa ini menuju jurang penghancur.
      Valentine tidak pernah bener-benar dirasa sebagai momok yang pada suatu saat akan menjadi upacara wajib penyalur syahwat bagi anak laki-laki kepada perempuan yang berakhir dengan pelepasan keperawanan setiap tahunnya. 
      Saat ini saja banyak pribadi yang melazimkan perayaan ini. Media misalnya, ramai-ramai menyiarkan tayangan bertema valentine. Mulai dari dekorasi studionya sampai mengundang selebritis muda yang lagi bergelora asmara sesama selebriti. 
     Media salah satu sarana paling bertanggungjawab dalam penyebaran arus budaya asing yang satu ini. Sebab tayangan- tayangan media bagaikan dengungan keras memberi pengaruh luar bagi penikmatnya. Begitu banyak artikel-artikel tersebar di internet mengenai bahaya yang dibawa melalui valentine's day ini, tidak banyak harapan menyadarkan masyarakat. Sebab media televisi sendiri yang pengaruhnya lebih besar kepada masyarakat secara tidak langsung membenarkan perayaan ini.
     Muncul salah satu pertanyaan apakah yang akan menghentikan pengaruh budaya ekstrim yang bentuk kasih sayang ini?