Uluran tangan kepada siapa saja akan menumbuhkan
kasih sayang dan cinta kasih pada keduanya. Lihat saja pejabat pemerintah yang
rutin menyantuni warganya akan dikenal kedermawanannya. Sementara, pejabat yang
arogan, janji-janji melulu, tidak realistis akan diabaikan warganya. Itu contoh
yang dapat diambil sebagai relevansi dari judul artikel ini.
Di samping contoh tadi, ungkapan cinta seorang
ibu kepada anaknya juga tidak terlepas dari pengorbanan seorang ibu dalam bentuk
mengandung, melahirkan, merawat anaknya hingga dewasa. Ini juga bentuk cinta
kasih ibu kepada anaknya.
Ada bahkan banyak buku-buku bestseller mengkampanyekan
wujud kasih sayang melalui pemberian atau infak dari yang kaya kepada yang
miskin. Sebab selain perintah agama hal ini juga banyak memberi manfaat baik
yang memberi maupun yang diberi. Namun, bukan lantas kita senang minta-minta
dengan dalil bahwa akan membuat silaturahmi semakin erat, sama saja namanya ngarep.
Sangat muli jika kita memilih tangan di atas daripada tangan dibawah.
Dalam Islam ada namanya zakat fitrah, zakat mal
atau harta, sedekah, qurban ini adalah produk-produk atas nama memberi dan
berbagi terhadap sesama. Berbagi itu indah. Sudah fitrahnya manusia senang bila
menyenangkan hati orang lain. Kegembiraan orang yang menerima infak itupula
yang membuat kita bahagia.
Pasangan yang sedang kasmaran tidak luput dari
maksud judul artikel ini. Memberi apapun kepada kekasih, mengusahakan apapun
untuk sang kekasih walau harus mengambil bintang di langit, menyeberangi
lautan, mendaki bukit berduri semua atas landasan kasih sayang. Hal itu bukan
tanpa sebab, adanya cinta dan kasih sayang akan menerbitkan kasih sayang yang
lebih besar itulah yang diharapkan seorang pada kekasihnya.
Oleh sebab itu, memberi jangan ragu-ragu, jangan
malu-malu, jangan pamrih. Akan ada balasan berlipat dari Allah jadi jangan
ragu,jangan malu memberi, jangan minta imbalan kepada orangnya, tetapi mintalah
kepada Allah.